Sisombou Mengantarkan Saya Jadi Penggugat Dosen (1)

Catatan M. Rasyid Nur
SAYA tidak sengaja menemukan teks siombou (skripsi saya) di salah satu buku tanpa prosedur kutip-mengutip yang benar. Skripsi saya yang berjudul Upacara Sisombou di Desa Air Tiris Kecamatan Kampar saya tulis sebagai Tugas Akhir (TA) menulis skripsi menyelesaikan studi S1 pada Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (Unri/ UR) yang sudah saya pertahankan pada ujian skripsi tahun 1983. Skripsi itu belum pernah saya bukukan (terbitkan) dimanapun.

Waktu itu di penghujung Agustus, persisnya 24 Agustus 1989. Saya membaca sebuah buku berjudul Sastra Lisan Melayu Riau, Bentuk, Fungsi dan Kedudukannya yang disusun oleh tim berjumlah lima orang yang diketuai Dr. M. Diah Zainuddin, salah seorang dosen saya di Unri. Buku itu baru saja dikirimkan oleh Kanwil (Kantor Wilayah) Depdikbud (Departeman Pendidikan dan Kebudayaan) Provinsi Riau. Sekarang, Kanwil Depdikbud Provinsi, itu berubah menjadi Dinas Pendidikan Provinsi.

Sebagai seorang guru dan diberi tugas tambahan mengelola Perpustakaan Sekolah di SMA Negeri Tanjungbatu (kini bernama SMA Negeri 1 Kundur) saya berkesempatan membaca buku-buku yang ada di sekolah (Perpustakaan). Jika ada buku-buku baru, sayalah yang pertama akan mengetahui atau membacanya. Kebetulan beberapa hari sebelumnya Perpusatakaan Sekolah baru saja mendapat beberapa buku yang dikirimkan oleh Kanwil Depdikbud Provinsi Riau. Salah satu buku itu berjudul Sastra Lisan Melayu Riau yang ditulis oleh tim yang diketuai oleh Dr. M. Diah Zainuddin itu. Anggota penulisnya adalah Murad Kasim, Ruswan, A. Gani dan Sy. Bahri Judin. Mereka adalah para dosen di Unri. Saya ingat buku itu adalah buku proyek Pemerintah sepertinya.

Saya tahu persis bahwa para penulis itu adalah dosen Unri kecuali Sy. Bahri Judin yang saya kenal sebagai penulis dan budayawan Riau. Empat orang lainnya adalah dosen Unri, persisnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang saya adalah mahasiswanya (1977-1983). Artinya mereka adalah para dosen saya. Tapi saya lupa apakah kelimanya pernah mengajar saya kecuali Pak Ruswan yang saya ingat pernah masuk sebagai dosen Mata Kuliah Keterampilan Menyimak. 

Ketika saya membaca buku karya mereka, inilah saya menemukan teks sisombou, skripsi saya pada halaman 148 dari 189 halaman buku Sastra Lisan Melayu Riau yang tertulis sebagai karya bersama mereka. Tidak tanggung-tanggung, teks skripsi saya dicomot sebanyak 19 (sembilan belas) halaman tanpa memberi tahu saya. Juga tanpa ada nama saya dan atau judul skripsi saya pada buku ini. Saya heran. Tapi saya tidak terlalu antusias waktu itu. Boleh jadi saya tidak terlalu memahami prosedur kutip-mengutip tulisan dari satu buku ke buku lainnya. Waktu kuliah memang diajarkan dan saya ingat kalau kita mengambil tulisan (pernyataan) orang lain maka pernyataan atau tulisan itu harus ditulis sebagai kutipan. Dan buku yang dikutip dicantumkan dengan nama penulisnya.

Beberapa hari setelah saya memastikan kalau contoh teks sisombou yang ada di buku karya bersama itu adalah teks sisombou yang saya teliti dan kebetulan arsip skripsi itu masih ada saya simpan, lalu saya menulis surat ke salah seorang Dosen Pembimbing saya, Pak UU Hamidy. Saya ceritakan perihal temuan saya pada buku Sastra Lisan Melayu Riau itu. Apa yang sebaiknya saya lakukan.

Waktu itu, 1987 itu era masih surat-menyurat dengan menggunakan jasa Pos dan Giro karena belum adanya telpon seperti saat ini, maka tentu saja surat saya begitu lama mendapat balasan. Diperlukan waktu dua-tiga pekan untuk sampai surat itu dari Tanjungbatu ke Pekanbaru. Tapi yang pasti saya sudah memutuskan untuk mempersoalkan temuan janggal itu. Saya akan berkonsultasi dengan dosen pembimbing saya yang tanda tangannya tertera pada buku skripsi saya. Apakah dia akan menganggap temuan ini biasa saja atau ada saran lainnya? Saya menunggu surat pertama saya itu dibalas oleh Pak UU Hamidy. (bersambung)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis dan Pembagian Sisombou

Manjonguok Kampuong

Sisombou itu Apa?

Upacara Sisombou

Contoh Teks Sisombou 'Ulu Tepak'